Cerita tentang Membuat Visa Inggris akan berlanjut ke Melancong ke Inggris : Part 1. Sekarang, guys!
Tanggal 10 Maret, setelah Visa datang tadi malam Ayah memutuskan untuk pergi lebih pagi ke Inggris, rencananya pukul 11.00 siang menjadi pukul 07.20 pagi. Keesokan harinya tepatnya pukul 3 pagi, aku, Ayah dan Mama pergi ke bandara, super duper ngantuk! Untungnya ada Kakak ku yang di Bogor bisa antar kita ke bandara. Sampai di bandara pukul 4 pagi, dengan mata panda dan perut berbunyi, kita memutuskan untuk makan dulu. Setelah makan aku dan Ayah langsung check-in 2 jam sebelum keberangkatan. Salah satu lagi hal yang paling aku males itu saat masuk ke custom untuk cek barang yang ada di tas, belum lagi kalau harus di keluarin isi tas nya padahal engga bawa yang aneh-aneh.
Setelah melewati custom, aku menunggu di tempat tunggu untuk keberangkatan pukul 07.20 menggunakan maskapai Garuda Indonesia kelas Ekonomi dari Jakarta (CGK) menuju London (LHR), transit 1 jam di Singapura (SIN) pergi dari terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Btw, Ayah aku di kelas Bisnis, jadi aku berasa sendirian engga ada teman untuk ngobrol. Akhirnya waktunya datang, aku masuk ke pesawat mencari tempat duduk dan sesuai dengan yang aku duga, aku duduk di tengah dan di apit oleh 2 orang di kiri dan kanan. Tidaaak!! Untungnya hanya sampai Singapura. Aku duduk dengan wanita Indonesia dan pria London, si pria London seperti Mr.Bean, terus agak melambai gitu, you know what I mean lah. Setelah 1 jam berlalu, pesawat landing, kita menuju terminal 3 Changi Airport menunggu 1 jam lagi, sedikit jalan-jalan dan streching karena perjalanan menuju London itu sekitar 14 jam. Lalu kita masuk pesawat lagi, masih pesawat yang sama tapi beda nomer kursi. Aku mencari nomer kursi yang baru dan yes! akhirnya dapet di pinggir, lebih leluasa untuk ke toilet. Aku duduk dengan wanita, aku gatau sih darimana tapi dia hanya celingukan dan nanya,
"Are you going to London for holiday?".
Aku jawab, "No, I am going to London for visit workshop with my father."
"Oh that's really great.", katanya sambil celingak-celinguk.
"Are you waiting for a friend?", tanya ku.
"Ya my friend will be seat here, hmm is that ok if I sleep here?", sambil nunjuk kursi kosong sebelahnya.
"Oh that's ok.", jawabku.
Lalu temannya datang, dia permisi untuk keluar kursi dan mengobrol dengan temannya dan kembali lagi ke kursi. Aku tahu dia ingin bertukar kursi tapi tidak berani bilang, akhirnya temannya bilang,
"Hai, may I switch seat with you?"
Dengan jawaban super cepat aku jawab, "Ofcourse, we can switch"
"Oh ok, thank you so much thank you"
"It's ok, you're welcome"
Aku pindah duduk dan menunggu untuk orang yang sebelahku datang, tapi pesawat sudah mau take off dan pintu pesawat sudah di tutup. Ternyata kursi yang aku duduki tidak ada orang lagi yang datang, jadi 3 kursi untuk ku sampai 14 jam kedepan. Yay!
Engga ada kerjaan sih jadi apa aja di foto |
Yang membuat aku senang pergi keluar negeri adalah bisa bertemu dengan orang-orang baru dan melihat apa saja yang ada di negara tersebut. Dan yang membuat aku tidak senang pergi keluar negeri adalah naik pesawat yang membutuhkan waktu berjam-jam bahkan sampai belasan jam. Seperti 14 jam yang super tired padahal hanya duduk, tidur, makan, menonton film dan mendengarkan lagu. Setelah 6 jam perjalann udara, aku bosan, sisanya aku habiskan dengan tidur karena kepala berasa sangat pusing setelah menonton 5 film berturut-turut. Makanan di pesawat kelas Ekonomi di Garuda Indonesia lumayan enak dan yaa porsinya cukup sih untukku, tapi kelas Bisnis jauh lebih enak pastinya. Lalu aku mencium wangi Popmie dan benar saja tiba-tiba Ayah mendatangi ku dan bertanya,
"Mau Popmie?"
Ku jawab secepat kilat, "Mauuuuu!!"
Agak lama menunggu, akhirnya Popmie datang dengan mangkuk beling fancy dari kelas bisnis, setelah sebelumnya dapet jus kedondong haha.
Akhirnya 2 jam lagi aku sampai di London, aku putuskan menonton Trolls dan La La Land (omg Ryan Gosling!!), ingin jerit-jerit tapi malu. Setelah 2 film selesai, Pak Pilot bilang kalau kita sebentar lagi landing di London tepatnya di Heatrow Airport. Yay, can't wait! Landing landing! Dan tanaaaah!! Tiba-tiba kepala pusing, jetlag killing me. Baru saja sampai sudah sakit kepala. Setelah itu kita masuk ke bandara dan mencari tempat untuk check-in ke Aberdeen. Jadi, tujuan utama aku sih pergi ke Aberdeen (ABZ) karena workshop tempat ayah akan visit ada disana. Lalu kita mencari tempat check-in, go to another hectic custom. Custom dari London ke Aberdeen lebih super lagi, semua barang harus dikeluarkan satu-satu, lalu body checking, hijab checking for me, shoes checking and yang lainnyalah pusing.
Lalu aku menunggu untuk keberangkatan ke Aberdeen, kita take-off seharusnya pukul 20.25, tapi harus menunggu beberapa menit sebelumnya agar tidak terlambat. Tapi saat kita lari ke Gate A08, ternyata Gatenya closed, akhirnya kita berlari ke Informasi dan bilang kalau kita ketinggalan pesawat. Orang di Informasi hanya bisa geleng-geleng kepala dan tidak bisa apa-apa karena kesalahan kita. Tapi setelah dia telepon kalau ada orang yang tertinggal di bandara dia kaget karena seharusnya kita masuknya ke Gate A04 bukan Gate A08, ternyata kesalahan ada pada maskapai penerbangan British Airways (BA) nya, akhirnya kita dikasih hotel, bus voucher, dinner dan breakfast untuk esok hari dan juga ganti tiket pesawat untuk besok pukul 12.20. Pihak BA memang sangat bertanggung jawab atas semuanya, sampai kita pun dapat good night kit dari BA untuk ganti baju dan lainnya.
Akhirnya kita menetap sehari di Park Inn Raddison di London, Alhamdulillah juga sih, karena kalau memang kita jadi ke Aberdeen belum dapet hotel sama sekali. Allah memang amazing hehe.
Keesokan harinya, kita berangkat ke bandara pukul 10.30, lalu langsung melihat Gate karena tiket yang baru belum ada Gate nya. Tetap di Gate A04 ternyata, langsung caw deh ke Aberdeen pukul 12.20.
Sekian cerita Part 1 nanti aku terusin lagi ya!
Rin.xx