Malang adalah kota berikutnya yang aku kunjungi setelah tahun lalu mengunjungi Jogjakarta. Kenapa aku pilih Malang karena sebelumnya aku pernah sebentar berkunjung kesana dan merasa belum puas untuk menjelajahi kota yang terkenal dengan buah apel tersebut.
Let's get started!
Seperti biasa, Iko adalah teman backpacker ku. Selama 3 bulan kami mengumpulkan uang untuk pergi ke Malang. Terkesan terburu-buru? Nope, percaya tidak percaya, kami tetap bisa hidup di Malang hanya dengan mengumpulkan uang hanya 3 bulan hahaha.
Kami pergi tanggal 21 sampai 25 Agustus, pergi menggunakan kereta Malabar kelas Ekonomi dari Stasiun Kiaracondong dengan tujuan akhir Stasiun Malang Kota Lama.
Harga tiketnya dari Bandung - Malang Rp. 185.000 dan Malang - Bandung Rp. 185.000 jadi harga tiket untuk pulang-pergi Rp. 370.000.
Kalau kalian malas untuk antre di loket pembelian tiket, ada mesin E-Kiosk untuk membeli tiketnya dan jika kalian bingung dengan cara beli tiketnya, disana sudah siap staff dari PT. KAI yang akan membantu. Setelah membeli di mesin E-Kiosk, kalian akan dapat struk pembelian tiket dan kalian akan dapat tiketnya seminggu sebelum keberangkatan yang ditukarkan di mesin Cetak Tiket Mandiri dengan men-scan barcode atau memasukan kode booking.
Tiket kereta sudah selesai lalu aku mulai mencari penginapan. Aku memutuskan untuk mencari penginapan di AirBnB. Aku menemukan penginapan untuk 2 orang perempuan dan harganya Rp. 135.000/malam jadi total untuk 4 malam Rp. 540.000 di bagi 2 (dengan Iko) jadi Rp. 270.000/orang. Cukup murah kan? Iya dong.
Untuk yang ingin ke Malang, kalian 2 orang perempuan dan ingin penginapan yang harganya terjangkau tapi nyaman, kalian bisa klik link ini untuk langsung booking di AirBnB > BJ999 Cozy room for 2 females, don't forget to Sign Up!.
21 Agustus,
Hari keberangkatan, Stasiun Kiaracondong, Bandung.
Kami berangkat pukul 15.57 dari Bandung dan tiba di Malang esok harinya pukul 07.05, sekitar 15jam kami habiskan di kereta.
22 Agustus,
Hari kedua, Stasiun Kota Lama, Bakso President, Museum Angkut & Movie Star dan BNS (Batu Night Spectacular).
Yay! Akhirnya sampai di Malang dengan selamat. Hari kedua tapi hari pertama di Malang kami awali dengan foto di depan stasiun dan mencari makan. Ada beberapa penjual makanan di depan Stasiun dan aku memilih untuk makan Soto. Untuk awal tiba di Malang, soto adalah pilihan terbaik untuk memulihkan rasa lelah setelah 15 jam duduk di kereta. Setelah itu kami bertanya naik angkutan kota (angkot) nomor berapa untuk menuju tujuan kami. Ternyata angkot disana bukan memakai nomor tapi huruf depan nama daerahnya, seperti D untuk Dinoyo, L untuk Ladungsari dan banyak lagi. Kami memakai angkot dengan huruf AG dan ternyata salah, harusnya memakai angkot dengan huruf LDG yang melewati Ladungsari lalu Dinoyo karena penginapan kami daerah Dinoyo. Angkot disana bertarif Rp. 4000 jauh-dekat.
Akhirnya kami sampai di penginapan, ternyata penginapan kami adalah kost-an khusus untuk perempuan, tempatnya nyaman, parkiran luas dan aman, ada wifi, kamar mandi bersih dan banyak.
Murah tapi nyaman, siapa yang engga mau kan? Hehehe.
Kami check-in pukul 09.00 dan memutuskan untuk langsung mandi dan berangkat lagi mencari rental motor. Untuk rental motor, aku tidak merekomendasikan di tempat aku rental, aku hanya memberitahu tarif rental motornya Rp. 70.000/24jam untuk tambahan jam Rp. 10.000 dan untuk keterlambatan pengembalian motor Rp. 70.000 (seharga rental perhari).
Lalu kami pergi ke Bakso President di Jl. Batang Hari No. 5. Kalau kalian pecinta Bakso wajib deh kesini. Harga nya terjangkau dan pasti enak.
Harga :
Campur Hemat - Rp. 11.000
Campur Biasa - Rp. 16.000
Campur Super - Rp. 22.000
Bakso Bakar - Rp. 12.000 (4biji)
Setelah mengisi perut, kami mulai wisata pertama dengan mengunjungi Museum Angkut dan Movie Star Studio di daerah kabupaten Batu. Perjalanan dari tempat kami menginap ke Batu hanya 30 menit kalau tidak macet dan memakai motor.
Harga tiket masuk ke Museum Angkut Rp. 60.000 dan di kenakan tarif Rp. 30.000 untuk yang membawa DSLR.
Pesawat RI 1 |
Ini di dalem pesawat RI 1, keren deh, sayangnya video disini kehapus sama Iko. |
Ini ada beberapa foto kompilasinya Iko yang pengen banget jadi tukang jualan hahaha
Kami mengahabiskan waktu cukup lama di Museum Angkut dan membuat kami lapar, akhirnya kami pergi ke Tekopi untuk makan malam.
Setelah makan malam sekitar pukul 20.00 kami melanjutkan wisata ke BNS (Batu Night Spectacular). Kalau kalian mau pergi ke BNS malam hari pastikan kalian memakai sweater karena udara disana sangat dingin. Harga tiket masuk BNS (Batu Night Spectacular) Rp. 30.000 belum dengan wahana di dalamnya dan kami kesana hanya foto-foto saja.
Males ngeluarin DSLR jadi foto pake HP aja hehe |
23 Agustus,
Hari ketiga, Jatim Park 1 dan Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo dan Museum Satwa).
Hari ini kami pergi lagi ke daerah Batu tepatnya ke Jatim Park 1 dan ke Jatim Park 2 (Secret Zoo dan Museum Satwa).
Jatim Park 1
Harga tiket masuk Rp. 80.000
Saat masuk kalian akan di sambut dengan Tumpeng besar di bagian tengah ruangan, beberapa sesaji berupa buah-buahan, lauk pauk dan kepala kerbau dan terlihat ada beberapa patung se-ukuran manusia normal yang sedang mengadakan Pagelaran "Sakral Ruwat". Dalam budaya Jawa, ritual Ruwatan adalah wujud perlindungan diri dari malapetaka yang diakibatkan oleh Batara Kala, yang merupakan anak dari Batara Guru dan Dewi Durga.
Pagelaran "Sakral Ruwat" |
Wayang dan sesajen-sesajen |
Jatim Park 2
Harga tiket masuk : Rp. 80.000 (Secret Zoo dan Museum Satwa)
- Batu Secret Zoo
Aku suka mengunjungi kebun binatang, tapi so far, Batu Secret Zoo adalah kebun binatang yang aku suka. Dari tata letak, kebersihan lingkungannya, lalu selalu ada papan pemberitahuan kemana lagi kita harus pergi, jadi intinya engga bingung muter-muter hehehe. Pokoknya kalian harus mengunjungi Secret Zoo.
Pardon my face |
- Museum Satwa
Setelah dari Secret Zoo kita langsung ke Museum Satwa yang berada tepat di sebelah. Aku sangat merekomendasikan kalian untuk ke Museum Satwa karena tempatnya bagus banget. Kalian bisa melihat satwa asli yang di awetkan. Eits, bukan sengaja diburu untuk di awetkan yaa, tapi mengawetkan satwa yang sudah mati.
Gajah gajah dan gajah. Ada gajah durian. Udah engga ngerti lagi. |
Noch Coffee
Seperti biasa, kemanapun aku pergi pasti ingin mengunjungi Coffee Shop yang ada di daerah itu, jadi aku putuskan untuk ke Noch Coffee dan mencoba kopi nya.
Flat White |
Hari keempat Jodipan dan Alun-alun Batu.
Hari keempat sebelum besok sore pulang nih, kami pergi ke Kampung Wisata Jodipan. Kampung Wisata Jodipan adalah kampung wisata pertama di Kota Malang yang sederetan rumah warga di tepi Sungai Brantas yang menampilkan dinding aneka warna yang tidak monoton. Kampung ini terletak di Jodipan berada di tepi Sungai Brantas. Kampung Wisata Jodipan ini biasanya dijuluki Kampung Tridi atau Kampung Warna Warni (Cr: Wikipedia). Harga tiket masuknya murah kok cuma 2000 rupiah, itu pun untuk kebersihan Kampung Warna-Warni tersebut.
Instagramable banget |
Alun-Alun Batu
Lalu kami pergi ke Alun-Alun Batu, cukup jauh untuk pergi kesini dari tempat wisata. Disini kami hanya duduk-duduk, jajan dan makan sore lalu pulang.
25 Agustus,
Beli oleh-oleh, packing dan siap-siap pulang ke Bandung.
Katanya, engga afdol kalau ke Malang engga beli Malang Strudel, jadi aku putuskan membeli Malang Strudel dulu sebelum pulang. Malang Strudel ada beberapa rasa seperti Apel, Chocolate Banana, Cheese, Red Velvet dan banyak lagi Aku membeli rasa Cheese karena ingat mama suka sekali keju.
Harga Malang Strudel Cheese Rp. 60.000
Malang Strudel Website |
Dan akhirnya, liburan di Kota Apel ini selesai!
Thank you, Malang dan seisinya.
Rin. xx