Ayah aku pernah bilang,
"Teh, kamu pengen banget masuk dunia airlines sebagai pramugari, tapi sekarang jadi call center, mungkin ini jalan dari Allah, Allah mengganggap kamu mampu di tempat sekrang dan kamu lagi di uji, jangan "hejo tihang", suka pindah-pindah kerja (atau bisa di bilang gak betahan). Kalau kamu pindah-pindah kerja, kamu nggak bisa ngukur kemampuan kamu di tempat itu".
Dan aku mikir, iya juga sih, lagi pula, dari dulu sampai sekarang aku nggak pernah pindah-pindah sekolah, maksudnya ya... berusaha dulu aja disini, jadi kamu bisa ngukur diri kamu sendiri dan tahu kalau passion kamu disini apa bukan.
Aku memang suka bekerja di tempat outdoor karena mungkin lebih bisa menilai orang lain saat kita kerja sesama team. Salah satu alasan kenapa aku senang kerja di luar adalah untuk melihat karakteristik orang, bukan untuk menjadi bahan gossip dan jadi ngomongin orang, tapi aku senang melihat apa yang hal yang baik dan buruknya dari diri orang lain yang harus kita tiru dan jangan kita lakukan.
Aku sekarang ingin nulis tentang Self Motivation.
Self Motivation |
Motivasi dari diri sendiri menurut aku lebih ampuh daripada kita mendapatkan motivasi dari orang lain. Seperti sekarang, aku menjalani training di Infomedia itu bukan kerja yang aku sukai. Aku lebih suka berlarian, mengobrol langsung dangan orang lain dan masih banyak lain.
Pernah nggak sih kalian memotivasi diri sendiri untuk menjadi yang lebih baik lagi?
Kalau aku sih sering. Walapun kadang berhasil kadang nggak.
Contoh nya ya, aku selalu mengeluh kalau tidak bisa mengerjakan ini itu yang orang lain bisa kerjakan. Seperti beberapa materi yang diajarkan di training soft skill dan hard skill sekarang, aku selalu melihat orang di kelas yang menurutku kemampuannya sama seperti aku, tapi dia bisa melakukan sesuatu yang aku tidak bisa lakukan, otomatis diri aku bertanya kepada diri sendiri,
"Dia aja bisa, masa lo gak bisa, cobain dulu jangan suka ngeluh".
Kata-kata itu selalu keluar dari diri sendiri saat aku mulai ngeluh kesusahan.
Lalu kalau orang lain berhasil melakukan sesuatu, aku bukannya iri karena dia hebat, tapi aku iri dan mikir kenapa sih aku nggak bisa berhasil juga kaya dia. Aku sering banget mikir gini dan mikir,
Kenapa ya aku nggak punya ke ahlian apa-apa, kaya olahraga, main musik atau keahlian lainnya. Tapi sisi lain aku juga mikir, setiap orang punya keahliannya masing-masing, mungkin untuk sekarang keahlian aku belum ketahuan dan berarti harus terus di gali terus keahlian aku dalam bidang apa.
Pernah kalian ngerasa nggak sirik sama orang yang punya banyak keahlian?
Aku sih sering banget. Jangan jauh-jauh deh, aku sirik banget sama ade aku. Dia cowo, bisa main segala alat musik, dia punya teman-teman yang gaul dan tahu dimana tempat-tempat asik, dia jago photography dan sekarang dia kuliah di STP Bandung jurusan kitchen. Dari dulu, adik aku selalu mendapatkan sekolah yang lebih baik daripada aku dan nilainnya pun lebih baik. Tapi aku melihat itu semua dari sisi enaknya, dari sisi kerennya dan dari sisi jagoannya. Kalau aku lihat dari sisi keluarga, adik aku kurang terbuka sama keluarga, dia cenderung pendiam kalau memang tidak ada bahasan untuk di ceritakan, dia masih suka kurang respect dengan acara keluarga, dia masih kurang bisa me manage waktu dengan keluarga, kalau di mintai tolong sama Ayah atau Mama dia selalu susah untuk meluangkan waktunya, waktunya hanya untuk teman-temannya saja.
Dari situ aku mulai berfikir, aku lebih bisa menomorsatukan keluarga, walaupun aku tidak bisa dibanggakan dalam hal prestasi disekolah atau apapun, aku selalu ada untuk keluarga, aku selalu bisa meluangkan waktu, aku bisa me manage waktu dan memilah milih waktu untuk berkumpul, aku selalu mengerti apa yang di beritahu sama Ayah dan Mama. Mereka selalu bilang kalau aku sudah dewasa bisa mendahulukan hal penting bersama keluarga saat dibutuhkan. Karena mereka selalu bilang, kalau tidak bersama keluarga, kita bisa bertumpu sama siapa lagi. Disaat keluarga lain acuh, hanya keluarga inti yang bisa kita andalkan, maka dari itu aku selalu ingin meluangkan waktu bersama keluarga walaupun hanya ngobrol-ngobrol saja.
Jadi aku tahu bahwa aku bisa melakukan yang terbaik untuk orang lain dan tidak perlu mengeluh lagi kalau aku tidak bisa melakukan apa-apa. Self Motivation di kembangkan dari diri sendiri, berfikir untuk diri sendiri, mencerna semua pikiran menjadi hal yang baik untuk kita sendiri. Aku juga masih belajar untuk tidak iri dan ikhlas menerima segala kekurangan, tapi kalau belum di coba apa salahnya kita memotivasi diri sendiri agar menjadi bisa dan lebih dari orang lain.
Memotivasi diri sendiri tidaklah mudah, tapi kita coba dari hal terkecil untuk kesuksesan kita nanti.
Rin.xx
No comments:
Post a Comment