Curhat

Akhirnya, setelah tahun kemarin sukses #30HariProduktifMenulis dengan teman kampus aku Amelia Utami (Ami), sekarang barengan nih #30HariProduktifMenulis dengan teman seperjuangan di dunia per-Koreaan, Adinina SiAnida, Oops, SiLanida maksudnya. Sebenernya aku engga punya bahan apa-apa buat ngeblog tapi... ya di coba lagi aja kali ya hehe

Beberapa hari ini aku memang sering keluar bareng Adin dan Leli Onnie. Nah kemarin aku hanya berdua pergi sama Adin dan seperti biasa nongkrong di tempat kesayangan Yellow Truck, Jln. Patuha, Bandung. Sambil mencari foto-foto Boyband dan Girlband untuk di bikin Photocard, kita ngobrol tentang banyak hal, termasuk percintaan /bukan/ tentang jodoh (ya bisa dibilang gitulah). Aku bilang kalau aku sedang bingung dan ingin solat istikharah, tujuannya untuk (semoga) mendapat jawaban yang paling baik dari Allah SWT. Lalu Adin mengirim doa istikharah ke media socialku. Yaa semoga dengan doa istikharah ini aku menjadi lebih tenang dan tidak bingung lagi. Lalu kita pulang sekitar pukul 8 malam setelah ngobrol dan beli minuman ini itu.

Setelah dirumah, doa yang tadi dikirimkan oleh Adin, aku jadikan DP (Display Picture) media social ku. Tiba-tiba, ada satu orang yang tiba-tiba datang lagi di hidup aku dan dia menanyakan padaku untuk apa doa istikharah itu, dia bilang,
"Buat milih pensil warna ya?" (Aku memang sedang suka  mewarnai). Lalu aku jawab,
"Bukanlah, masa milih pensil warna mesti pake istikharah"
"Terus buat apa?"
"Jodoh lah jodoh haha."
Setelah beberapa menit chatting dengan seseorang itu, lalu dia bilang,
"Santai aja lah neng, kamu tuh masih muda, masa udah mikirin nikah. Nikmatin aja masa muda kamu atuh. Emang udah siap diem di dapur sama katel mehong?"
Beberapa detik aku berfikir kalau chatting ini udah engga asik. Terlalu di bawa serius. Memang sih masalah jodoh pasti harus serius.
Lalu aku bilang, "Doa istikharah itu emang aku baca buat nanya sama Allah siapa jodoh yg tepat buat aku, tapi bukan berarti aku pengen nikah secepatnya, aku cuma pengen curhat sama Allah dan nanya siapa yang terbaik buat aku, biar aku gak bingung. Aku gak pengen nanti kalo udah bingung baru deh nanya dan curhat sama Allah, gitu."
"Iya kalo itu sih aku juga setuju.", katanya.
Seketika aku badmood karena dia tetap menekankan kalau aku tidak perlu memikirkan jodoh atau nikah untuk sekarang, cukup menikmati hidup saja.

Setelah aku chatting dengan seseorang itu, aku ceritakan ke Adin.
Adin bilang kalau bisa saja dia datang bisa sebagai jawaban atau ujian.
Aku langsung berfikir, "IYA JUGA YA."
Dan kata-kata paling seram sedunia yang Adin katakan padaku adalah
"Bisa aja jodoh atau maut yang ngelamar kita duluan."
Sial! Serem kan? Begitulah reaksi yang Adin katakan kepadaku saat aku ceritakan tentang seseorang itu.

"Istikharah itu emang udah paling the best" -Adin, 23th, Jomblo.

Rin.xx