Tuesday, 5 April 2016

Dianggap apa aku ini?

Hari ini seperti biasa aku bertemu dengan Adin dan Leli Onnie untuk melaksanakan tugas negara /bukan/ untuk mencetak photo card di Pagarsih lalu setelah itu kita pergi ke salah satu tempat hangout hits di Bandung /engga juga sih/.

Entah kenapa selama mengerjakan photo card tadi aku banyak berpikir karena suasananya hening antara Aku, Adin dan Leli Onnie saking fokusnya mengerjakan photo card.

Aku berpikir tentang teman-temanku dahulu saat masih sekolah dan kuliah.
Beberapa dari mereka ada yang dekat denganku lalu ada juga yang memang tidak dekat denganku karena aku tidak merasa tidak cocok bergaul dengan mereka.
Nah beberapa teman yang dekat itu aku rasa senang dekat denganku karena akan mempermudah pekerjaan mereka.
Contohnya :
Dari jaman SMA aku banyak dekat dengan teman di beberapa kelas, tapi mereka dekat denganku hanya ingin meminjam lembar kerja ku (tugas rumah) karena mereka tidak mengerjakannya.
Lalu saat kuliah, ada juga beberapa orang-orang  yang dekat denganku karena jika ada tugas dari dosen atau mereka tidak masuk kuliah pasti dengan gampang menghubungi ku untuk nitip absen.
Lalu perkataan mereka yang lembut dan penuh dengan jebakan sangat bisa untuk membuatku meng-iyakan pertanyaan atau permintaan mereka.
/agak susah sih nyeritainnya/

Seperti bulan lalu, ada undangan dari teman satu kampus di kota *biiip* lalu aku kira teman dekat ku akan mengajakku kesana. Ternyata tidak. Padahal, kalau ada apa-apa aku selalu mengajaknya, walaupun dia tidak bisa ikut, aku pasti memberinya kabar. Daaaan yang lebih menyebalkannya lagi, setahun lalu, abang kesayanganku meninggal. Aku mengabari keeee seluruh teman sekelas termasuk temanku yang satu ini /laki-laki-kita sebut saja Dono/ yang selalu menanyakan kabar Alm. saat di rumah sakit. Bisa dibilang aku perantara antara Alm. dan teman-teman sekeas. Nah saat ada undangan teman sekelasku, boro-boro dia nanya aku bisa ikut atau tidak, tiba-tiba mereka sudah ada di sana. Aku merasa teman-temanku ingat padaku saat mereka sedang butuh bantuan saja, saat mereka sedang senang pasti lupa denganku. Untuk menanyakan kabar saja tidak ada. Jadi selama kuliah aku dianggap apa? Bisa saja kalian dekat denganku hanya untuk menyuruhku ini itu, tapi saat aku butuh pertolongan kalian, kalian hilang.

Makanya, hanya beberapa teman yang dekat denganku sekarang dan lebih aku anggap saudara.

Pikiran yang aneh sih kalau ku pikir dan susah untuk dijelaskan karena kalian pasti tidak akan mengerti.
Tapi ini benar-benar terpikirkan olehku saat tadi mengerjakan photocard, aneh.

Sudah malam, besok kita teruskan lagi ya!

Rin.xx

No comments:

Post a Comment